Perusahaan importir ikan, PT Bintan Nusantara Mulia, merasa bersyukur
karena karantina temukan formalin pada ikan yang diimpor dari Pakistan
sebelum beredar di tengah masyarakat Batam. Marketing PT Bintan
Nusantara Mulia, Aziz mengatakan meski perusahaannya mengalami kerugian
hingga Rp 415 juta, pihaknya akan tetap melaksanakan re-ekspor sesuai
yang ditetapkan pemerintah.
"Kita akan ikuti aturan pemerintah. Kita siap mengekspornya kembali ke negara asal. Jadi perlu ditekankan, ini bukan penyelundupan karena ikan-ikan ini ada sertifikatnya. Tapi ternyata setelah sampai di sini dan diperiksa karantina, mengandung formalin," kata Aziz, Selasa (21/2/2012).
Dengan adanya kejadian ini, pihaknya akan mempertimbangkan untuk memesan ikan lagi dari Pakistan. Karena tentunya ia tak ingin nama perusahaannya menjadi buruk jika kejadian serupa terulang.
Selama ini, setiap ikan yang masuk sudah disertai dengan sertifikat originalitas dari negara asal. Jika ternyata tak sesuai dengan kenyataan tentunya akan menjadi nilai buruk bagi negara tersebut di mata dunia.
"Malah saya kasihan dengan Pakistan. Dengan begini, namanya sendiri yang akan jelek. Tidak akan ada lagi nantinya yang mau impor ikan dari mereka kan," katanya.
Aziz menjelaskan, perusahaannya baru mendapat izin impor ikan sejak beberapa bulan belakangan. Dan ia biasa memasok ikan dari Taiwan, Cina, dan Pakistan.
Sumber : http://batam.tribunnews.com/2012/02/21/diduga-ikan-berformalin-telah-berbulan-bulan-dimasukan-ke-batam"Kita akan ikuti aturan pemerintah. Kita siap mengekspornya kembali ke negara asal. Jadi perlu ditekankan, ini bukan penyelundupan karena ikan-ikan ini ada sertifikatnya. Tapi ternyata setelah sampai di sini dan diperiksa karantina, mengandung formalin," kata Aziz, Selasa (21/2/2012).
Dengan adanya kejadian ini, pihaknya akan mempertimbangkan untuk memesan ikan lagi dari Pakistan. Karena tentunya ia tak ingin nama perusahaannya menjadi buruk jika kejadian serupa terulang.
Selama ini, setiap ikan yang masuk sudah disertai dengan sertifikat originalitas dari negara asal. Jika ternyata tak sesuai dengan kenyataan tentunya akan menjadi nilai buruk bagi negara tersebut di mata dunia.
"Malah saya kasihan dengan Pakistan. Dengan begini, namanya sendiri yang akan jelek. Tidak akan ada lagi nantinya yang mau impor ikan dari mereka kan," katanya.
Aziz menjelaskan, perusahaannya baru mendapat izin impor ikan sejak beberapa bulan belakangan. Dan ia biasa memasok ikan dari Taiwan, Cina, dan Pakistan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar