Kamis, 21 Februari 2013

2013, KKP TARGETKAN EKSPOR TUMBUH 19 PERSEN

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan pada 2013, kinerja ekspor produk hasil perikanan tumbuh sebesar 19 persen atau sekitar 5 milliar dollar AS dari target pada 2012 lalu sebesar 4,2 milliar dollar AS.

“Pada 2012, capaian nilai ekspor produk perikanan kita terus menunjukkan peningkatan secara signifikan. Untuk itu, kita optimis dengan target 5 miliar dollar AS tersebut apalagi kita telah membuka pasar baru di Afrika dan Timur Tengah,” jelas Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C.Sutardjo dalam acara Refleksi Tahun 2012 dan Outlook Tahun 2013 KKP di Jakarta, Rabu (9/1).

Capaian ekspor hasil perikanan pun menurut Sharif, telah mengarah pada produk bernilai tambah (value added). Hal itu ditandai dengan kenaikan nilai ekspor perikanan sebesar 10,8 persen yang diikuti dengan pertumbuhan neraca perdagangan perikanan sebesar 11, 49 persen. Dari jumlah tersebut, neraca perdagangan produk perikanan tahun lalu surplus 76,47 persen.

Adapun pada 2011, Indonesia telah berhasil memecahkan rekor dimana ekspor hasil perikanan mencapai 3,52 miliar dollar AS. Karena itu, KKP  telah merevisi target ekspor untuk memacu kinerja ekspor melalui kebijakan industrialisasi menjadi 4,2 miliar dollar AS pada tahun 2012.

“Jika dibandingkan dengan target awal, kinerja ekspor secara jelas telah melebihi target yang telah ditentukan,”  jelasnya.

Perlu diketahui komoditas udang merupakan penyumbang terbesar ekspor produk perikanan yakni sebesar 40 persen. Sementara peringkat kedua diduduki oleh komoditi tuna,tongkol, cakalang (TTC) sebesar 12 persen dari total keseluruhan kinerja ekspor.

Sementara di sisi lainnya, sepanjang 2012 volume impor hasil perikanan mengalami penurunan hingga menjadi 281 ribu ton. Sebelumnya pada 2011, volume impor hasil perikanan sebesar 374 ribu ton.

“Telah terjadi penurunan volume impor pada Januari - Oktober 2012 dibanding periode yang sama tahun 2011, terutama untuk tepung udang, tepung ikan, dan ikan segar/beku,” kata Sharif.

Di samping itu, untuk memacu dan meningkatkan hasil produk perikanan, sepanjang 2012 KKP telah menyalurkan bantuan langsung PNPM Mandiri kelautan dan perikanan bagi 12.612 kelompok usaha kelautan dan perikanan (KUKP)  sebesar Rp 814,8 miliar.

“Hasilnya, bantuan langsung masyarakat tersebut mampu merangsang produksi dan produktivitas usaha perikanan,” imbuh Sharif.

Tercatat, pertumbuhan PDB perikanan 2012 sebesar 6,85 persen. Seiring dengan itu pada 2013, KKP mematok target pertumbuhan PDB perikanan masing- masing sebesar 7 persen dan 7,25 persen. 

“Capaian PDB pada 2012 tersebut,  belum termasuk dengan kontribusi industri pengolahan di bidang perikanan,” jelasnya.

Sementara itu, Dirjen P2HP Saut P Hutagalung mengemukakan, pihaknya terus berupaya untuk memanfaatkan potensi yang terdapat di dalam negeri, apalagi menurutnya  permintaan pasar domestik terbilang cukup besar.

Beranjak dari hal tersebut, KKP akan mengintensifkan perbaikan sarana dan prasarana pasar dalam negeri dan memperkuat jaringan pemasaran produk hasil perikanan. Di samping itu, program gemar makan ikan (Gemarikan) pun terus disuarakan untuk menyerap produk-produk hasil perikanan.

Tak hanya itu lanjut Saut, pada tahun ini KKP akan merealisasikan program Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) demi melancarkan arus distribusi ikan dari kawasan  sentra produksi ke sentra pemasaran

“Tahun ini Program SLIN memasuki tahap pertama yang kita mulai dari Provinsi Maluku (Ambon)  ke Provinsi Jawa Timur (Surabaya) serta dari Provinsi Sulawesi Tenggara (Kendari) menuju Prov Jawa Timur (Surabaya),” jelas Saut.

Saut mengatakan, untuk menggerakan  arus komoditi ikan agar dapat berjalan dengan lancar dan efesien dari hulu ke hilir. KKP telah menyiapkan dua strategi di dalam program tersebut yakni, ketersediaan cold storage dan armada pengangkutan di laut.

Pertama terkait ketersediaan cold storage di pelabuhan-pelabuhan perikanan, KKP membangun cold storage di beberapa titik lokasi strategis yakni, Banggai, Bau-Bau, Kendari, Surabaya, Ambon dan DKI Jakarta.

KKP pun menyatakan kesiapannya untuk membangun cold storage dengan kapasitas terpasang 50 -100 ton di banggai, bau-bau. Kemudian, Kendari 500 ton. Sedangkan untuk wilayah Jakarta dan Surabaya akan disiapkan coldstorage dengan kapasitas terpasang 1000 sampai 2000 ton .

“ini sebagai uji coba percontohan, agar dapat memancing pihak swasta untuk turut berpartisipasi dalam membangun cold storage sehingga dapat mendukung program tersebut,” ungkapnya.

Lebih lanjut untuk strategi kedua, KKP akan memanfaatkan jaringan transportasi armada pengangkutan laut. Total keseluruhan kegiatan tersebut akan menelan anggaran sebesar Rp150 miliar

“Perencanaan teknis tersebut telah kita mulai dari Januari sampai Maret 2013 ,” sambungnya.

Pada 2013, KKP telah menetapkan sejumlah kegiatan utama. Pertama, mengakselerasi industrialisasi kelautan dan perikanan. Kedua, kembali melanjutkan kegiatan PNPM Mandiri serta pengembangan sarana dan prasarana kelautan dan perikanan dalam rangka pelaksanaan MP3KI dan MP3EI di 3 Koridor Ekonomi. Ketiga, penguatan penelitian dan pengembangan serta peningkatan kapasitas SDM KP. Keempat, pengembangan karantina ikan dan pengendalian mutu. Kelima, kegiatan pengelolaan kawasan konservasi perairan. Keenam, meningkatkan kualitas lingkungan di pulau-pulau kecil berbasis masyarakat dan terakhir, mengoptimalkan kegiatan pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan.
Sumber :
http://www.kkp.go.id/index.php/arsip/c/8497/2013-KKP-TARGETKAN-EKSPOR-TUMBUH-19-PERSEN/?category_id=2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar